Threesome Lebih Mantab

Perkenalkan nama ku Mawar, Aku seorang model baru, diperkenalkan oleh temanku pada seorang fotografer ternama supaya aku bisa diorbitkan menjadi model terkenal. Temanku ngasi tau bahwa Mas Barno, demikian dia biasanya dipanggil, doyan daun muda. Bagiku gak masalah, asal benar² dia bisa mendongkrak ratingku sehingga menjadi ternama.Mas Barno membuat janjian untuk sesi pemotretan di vilanya di daerah Puncak. Pagi² sekali, pada hari yang telah ditentukan, Mas Barno menjemputku. Bersama dia ikut juga asistennya, Wishnu, seorang anak muda yang cukup ganteng, kira² seumuran denganku.
Tugas Wishnu adalah membantu Mas Barno pada sesi pemotretan. Mempersiapkan peralatan, pencahayaan, sampe pakaian yang akan dikenakan model. Mas Barno sangat profesional mengatur pemotretan, mula² dengan pakaian santai yang seksi, yang menonjolkan lekuk liku tubuhku yang memang bahenol. Pemotretan dilakukan di luar. Bajunya dengan potongan dada yang rendah, sehingga toketku yang besar montok seakan² mau meloncat keluar. Wishnu terlihat menelan air liurnya melihat toketku yang montok. Pasti dia ngaceng keras, karena kulihat di selangkangan jins nya menggembung. Aku hanya membayangkan berapa besar kontolnya, itu membuat aku jadi blingsatan sendiri.Setelah itu, Mas Barno mengajakku melihat hasil pemotretan di laptopnya, dia memberiku arahan bagaimana berpose seindah mungkin. Kemudian sesi ke-2, dia minta aku mengenakan lingeri yang juga seksi, minim dan tipis, sehingga aku seakan² telanjang saja mengenakannya. Pentil dan jembutku yang lebat membayang di kain lingerie yang tipis.Wishnupun kayanya gak bisa konsentrasi melihat tubuhku. Aku yakin kontolnya sudah ngaceng sekeras²nya. Mas Barno mengatur gayaku dan mengambil poseku dengan macam² gaya tersebut. Tengkurap, telentang, ngangkang dan macem² pose yang seksi². Kembali Wishnu memberiku arahan setelah membahas hasil pemotretannya.
Sekarang sekitar jam duabelas siang, Mas Barno minta Wishnu untuk membeli makan siang. Sementara itu aku minta ijin untuk istirahat dikolam renang aja. Mas Barno memberiku bikini yang so pasti seksi dan minim untuk dikenakan. Tanpa malu² segera aku mengenakan bikini itu. Benar saja, bikininya minim sehingga hanya sedikit bagian tubuhku yang tertutupinya. Aku berbaring di dipan dibawah payung. Karena lelah akibat sesi pemotretan yang padat dan angin sepoi², aku tertidur. Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. Ketika tangan itu menyentuh selangkanganku tiba-tiba mataku terbuka, aku melihat Mas Barno sedang menggerayangi tubuhku.
“War, kamu seksi sekali, om jadi napsu deh ngeliatnya. Om jadi pengen ngentotin Mawar, boleh gak War. Nanti om bantu kamu untuk jadi model profesional”, katanya.
Karena sudah diberi tahu temanku, aku tidak terlalu kaget mendengar permintaannya yang to the point.

“Mawar sih mau aja om, tapi nanti Wishnu kalo dateng
gimana”, tanyaku.
Mas Barno segera meremas² toketku begitu mendengar bahwa aku gak keberatan dientot.
“Kamu kan udah sering dientot kan War, nanti kalo Wishnu mau kita main ber 3 aja, asik kan kamunya”, katanya sambil tersenyum.
Aku diam saja, Mas Barno berbaring di dipan disebelahku. Segera aku dipeluknya, langsung dia menciumku dengan ganas. Tangannya tetap aktif meremas² toketku, malah kemudian mulai mengurai tali bra bikiniku yang ada ditengkuk dan dipunggung sehingga toketku pun bebas dari penutup. Dia semakin bernapsu meremas toketku.
“War, toket kamu besar dan kenceng, kamu udah napsu ya War. Mana pentilnya gede keras begini, pasti sering diisep ya War”.
Dia duduk di pinggir dipan dan mulai menyedot toketku, sementara aku meraih kontolnya serta kukocok hingga kurasakan kontol itu makin mengeras. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai selangkanganku dan menggosok-gosok nonokku dari luar.
“Eenghh.. terus om.. oohh!” desahku sambil meremasi rambut Mas Barno yang sedang mengisap toketku.
Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di puserku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk nonokku dari samping cd bikini ku. Aku sampai meremas-remas toket dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan nonokku mengeluarkan cairan hangat. Dengan merem melek aku menjambak rambut Mas Barno. Segera tangannya pun mengurai pengikat cd bikiniku sehingga aku sudah telanjang bulat terbaring dihadapannya, siap untuk digarap sepuasnya. Dia segera menyeruput nonokku sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah Mas Barno melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku.
“Jembut kamu lebat ya War, pasti napsu kamu besar. Kamu gak puas kan kalo cuma dientot satu ronde”, katanya.
Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku. Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap.
Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku sampai wajahku basah oleh liurnya.
“Mawar ga tahan lagi Mas, Mawar emut kontol Mas ya” kataku.
Mas Barno langsung bangkit dan berdiri di sampingku, melepaskan semua yang nempel dibadannya dan menyodorkan kontolnya. kontolnya sudah keras sekali, besar dan panjang. Tipe kontol yang menjadi kegemaranku. Masih dalam posisi berbaring di dipan, kugenggam kontolnya, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke mulut.
Mulutku terisi penuh oleh kontolnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja. Aku memainkan lidahku mengitari kepala kontolnya, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga Mas Barno bergetar dan mendesah-desah keenakan. Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan.
“Eemmpp..nngg..!” aku mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya.
Kepala kontol itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Kemudian kurasakan ada cairan memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan pejunya itu, tapi karena banyaknya pejunya meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar kontolnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku. Kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa peju yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Saat itu mendadak pintu pager terbuka dan Wishnu muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua yang sedang bugil.

“Wish, mau ikutan gak”, tanya Mas Barno sambil tersenyum.
“Kita makan dulu ya”. Segera kita menyantap makanan yang dibawa Wishnu sampai habis.

Sambil makan, kulihat jakunnya Wishnu turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup matanya terus tertuju ke toketku. Aku mengelus-elus kontolnya dari luar celananya, membuatnya terangsang
Akhirnya Wishnu mulai berani memegang toketku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.
“War, toketnya gede juga ya.. enaknya diapain ya”, katanya sambil terus meremasi toketku.
Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka pakaiannya. Nampaklah kontolnya cukup besar, walaupun tidak sebesar kontol Mas Barno, tapi kelihatannya lebih panjang. Kugenggam kontolnya, kurasakan kontolnya bergetar dan mengeras. Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan kontolnya ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga Wishnu mengerang keenakan.
“Enak, Jok”, tanya Mas Barno yang memperhatikan Wishnu agak grogi menikmati emutanku.

Mas Barno lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk mengocok kontolnya. Secara bergantian mulut dan tanganku melayani kedua kontol yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat kemudian Mas Barno pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku.
Aku mulai merasakan kontolnya menyeruak masuk ke dalam nonokku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci kontolnya memasuki nonokku. Aku dientotnya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada toketku. Aku menggelinjang tak karuan waktu pentil kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada kontol Wishnu makin bersemangat.
Rupanya aku telah membuat Wishnu ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memaju-mundurkan pinggulnya seolah sedang ngentot. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada. Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja dientot dari dua arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menyebabkan kontol yang lain makin menghujam ke tubuhku. kontol Mas Barno menyentuh bagian terdalam dari nonokku dan ketika kontol Wishnu menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan toket atau meremasi pantatku.
Aku serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh kontol Wishnu. Bersamaan dengan itu pula entotan Mas Barno terasa makin bertenaga. Kami pun nyampe bersamaan, aku dapat merasakan pejunya yang menyembur deras di dalamku, kemudian meleleh keluar lewat selangkanganku. Setelah nyampe, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya.
“War, aku pengen ngen totin nonok kamu juga”, kata Wishnu.
Aku cuma mengangguk, lalu dia bilang lagi,
“Tapi Mawar istirahat aja dulu, kayanya masih cape deh”. Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diriku.
Mereka berdua juga ikut turun ke kolam, Mas Barno duduk di sebelah kiriku dan Wishnu di kananku. Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga, selama itu tangan jahil mereka selalu saja meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya.
“War, aku masukin sekarang aja ya, udah ga tahan daritadi belum rasain nonok kamu” kata Wishnu mengambil posisi berlutut di depanku.
Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala,dia mengarahkan kontolnya yang panjang dan keras itu ke nonokku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya pada bibir nonokku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas kontol Mas Barno yang sedang menjilati leher di bawah telingaku.
“Aahh.. Wish, cepet masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tak tertahankan.
Aku meringis saat dia mulai menekan masuk kontolnya. Kini nonokku telah terisi oleh kontolnya yang keras dan panjang itu, yang lalu digerakkan keluar masuk nonokku.
“Wah.. seret banget nonok kamu War”, erangnya.
Setelah 15 menit dia gen tot aku dalam posisi itu, dia melepas kontolnya lalu duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke kontolnya. Dengan refleks akupun menggenggam kontol itu sambil menurunkan tubuhku hingga kontolnya amblas ke dalam nonokku. Dia memegangi kedua bongkahan pantatku, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua toketku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka. Wishnu memperhatikan kontolnya sedang keluar masuk di nonokku. Goyangan kami terhenti sejenak ketika Mas Barno tiba-tiba mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging dan toketku makin tertekan ke wajah Wishnu. Mas Barno membuka pantatku dan mengarahkan kontolnya ke sana.

“Aduuh.. pelan-pelan Mas, sakit ” rintihku waktu dia
mendorong masuk kontolnya.
Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali dua kontol kontol besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat. Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Mas Barno menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Mas Barno malah makin buas menggentotku. Wishnu melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut. Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk Wishnu erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya. Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan Wishnu.
Namun mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga. Tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat, pentilku disedot kuat-kuat oleh Wishnu, dan Mas Barno menjambak rambutku. Aku lalu merasakan peju hangat menyembur di dalam nonok dan pantatku, di air nampak sedikit cairan peju itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan kontol masih tertancap.
Setelah dilanda badai yang sangat dahsyat tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke lantai dua. Sambil mengelap tubuh seksi ku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Mereka mengikutiku dan ikut mandi bersama. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi. Memek dan toketku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir
“Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mandinya ga beres-beres dong, dingin nih” disambut gelak tawa kami.
Setelah itu, giliran akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun mengemut kontol mereka secara bergantian sehingga langsung saja napsu mereka memuncak. aku segera diseret ke ranjang. Mas Barno mendapat giliran pertama, kelihatannya mereka dia main berdua aja dengan ku. Jembutku yang lebat langsung menjadi sasaran, kemudian salah satu jarinya sudah mengelus² Memekku. Otomatis aku mengangkangkan pahaku sehingga dia mudah mengakses Memekku lebih lanjut. Segera kontolnya yang besar, panjang dan sangat keras aku genggam dan kocok².

“War, diisep dong”, pintanya. Kepalanya kujilat² sebentar kemudian kumasukkan ke mulutku. Segera kekenyot pelan², dan kepalaku mengangguk² memasukkan kontolnya keluar masuk mulutku, kenyotanku jalan terus.
“Ah, enak War, baru diisep mulut atas aja udah nikmat ya, apalagi kalo yg ngisep mulut bawah”, erangnya keenakan.
Tangannya terus saja mengelus² Meki ku yang sudah basah karena napsuku sudah memuncak.
“War, kamu udah napsu banget ya, Memek kamu udah basah begini”, katanya lagi.
kontolnya makin seru kuisep²nya. Kulihat Wishnu sedang mengelus² kontolnya yang sudah ngaceng berat melihat Mas Barno menggarap aku. Tiba² dia mencabut kontolnya dari mulutku dan segera menelungkup diatas badanku. kontolnya diarahkan ke Memekku, ditekannya kepalanya masuk ke Memekku. terasa banget Memekku meregang kemasukan kepala kontol yang besar, dia mulai mengenjotkan kontolnya pelan, keluar masuk Memekku. Tambah lama tambah cepat sehingga akhirnya seluruh kontolnya yang panjang ambles di Memekku.
“Enak Mas , kontol Mas bikin Memek Mawar sesek, dienjot yang keras Mas “, rengekku keenakan.
enjotan kontolnya makin cepat dan keras, aku juga makin sering melenguhkenikmatan, apalagi kalo dia mengenjotkan kontolnya masuk dengan keras, nikmat banget rasanya. Gak lama dientot aku udah merasa mau nyampe

“Mas lebih cepet ngenjotnya dong, Mawar udah mau nyampe”, rengekku.
“Cepat banget War, Mas belum apa²? jawabnya sambil mempercepat lagi enjotan kontolnya. Akhirnya aku menjerit keenakan “Mas, Mawar nyampe mas , aah”, aku menggelepar kenikmatan.
Dia masih terus saja mengenjotkan Kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Tiba² dia mencabut kontolnya dari Memekku.

“Kok dicabut Mas, kan belum ngecret”, protesku.
Dia diem saja tapi menyuruh aku menungging di pinggir ranjang, rupanya dia mau gaya anjing.
“Mas, masukkin diMemek Mawar aja ya, kalo dipantat gak asik”, pintaku.
Dia diam saja. Segera kontolnya ambles lagi di Memekku dengan gaya baru ini. Dia berdiri sambil memegang pinggulku. Karena berdiri, enjotan kontolnya keras dan cepat, lebih cepat dari yang tadi, gesekannya makin kerasa di Memekku dan masuknya rasanya lebih dalem lagi,
“Mas , nikmat”, erangku lagi.
Jarinya terasa mengelus² pantatku, tiba² salah satu jarinya disodokkan ke lubang pantatku, aku kaget sehingga mengejan. Rupanya Memekku ikut berkontraksi meremas kontol besar panjang yang sedang keluar masuk,
“Aah War, nikmat banget, empotan Memek kamu kerasa banget”, erangnya sambil terus saja mengenjot Memekku.
Sementara itu sambil mengenjot dia agak menelungkup di punggungku dan tangannya meremas² toketku, kemudian tangannya menjalar lagi ke memek ku, sambil dientot memek ku dikilik²nya dengan tangannya. Nikmat banget dien tot dengan cara seperti itu.
“Mas , nikmat banget ngentot sama Mas , Mawar udah mau nyampe lagi. Cepetan enjotannya Mas ,” erangku saking nikmatnya.
Dia sepertinya juga udah mau ngecret, segera dia memegang pinggulku lagi dan mempercepat enjotan kontolnya. Tak lama kemudian….
“Mas, Mawar mau nyampe lagi, Mas , cepetan dong enjotannya, aah”, akhirnya aku mengejang lagi keenakan.
Gak lama kemudian dia mengentotkan kontolnya dalem² di Memekku dan terasa pejunya ngecret.

“Aah War, nikmat banget”, diapun agak menelungkup diatas punggungku.
Karena lemas, aku telungkup diranjang dan dia masih menindihku, kontolnya tercabut dari Memekku.
“Mas , nikmat deh, sekali entot aja Mawar bisa nyampe ² kali. Abis ini giliran Wishnu ya”, kataku.
“Iya”, jawabnya sambil berbaring disebelahku.
Aku memeluknya dan dia mengusap² rambutku.

“Kamu pinter banget muasin lelaki ya War”, katanya lagi.Aku hanya tersenyum
“Mas, Mawar mau ke kamar mandi, lengket badan rasanya”, aku pun bangkit dari ranjang dan menuju ke kamar mandi.
Selesai membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi telanjang bulat, kulihat Mas Barno sudah tidak ada dikamar. Wishnu sudah berbaring diranjang. Aku tersenyum saja dan berbaring disebelahnya. Dia segera mencium bibirku dengan penuh napsu. kontolnya ku elus². Lidahku dan lidahnya saling membelit dan kecupan bibir berbunyi saking hotnya berciuman. Tangannya juga mengarah kepahaku. Aku segera saja mengangkangkan pahaku, sehingga dia bisa dengan mudah mengobok² Memekku. Sambil terus mencium bibirku, tangannya kemudian naik meremas² toketku. Pentilku diplintir²nya
“Wish enak, Mawar udah napsu lagi nih”, erangku.
Tanganku masih mengocok kontolnya yang sudah keras banget. Kemudian ciumannya beralih ke toketku. Pentilku yang sudah mengeras segera diemutnya dengan penuh napsu
“Wish, nikmat banget “, erangku.
Diapun menindihku sambil terus menjilati pentilku. Jilatannya turun keperutku, kepahaku dan akhirnya mendarat di Memekku.
“Aah Wish , enak banget, belum dientot aja udah nikmat banget”, erangku.
Aku menggeliat² keenakan, tanganku meremas² sprei ketika dia mulai menjilati Memek dan i tilku. Pahaku tanpa sengaja mengepit kepalanya dan rambutnya kujambak, aku mengejang lagi, aku nyampe sebelum dientot. Dia pinter banget merangsang napsuku. Aku telentang terengah², sementara dia terus menjilati Memekku yang basah berlendir itu.
Dia bangun dan kembali mencium bibirku, dia menarik tanganku minta dikocok kontolnya. Dia merebahkan dirinya, aku bangkit menuju selangkangannya dan mulai mengemut kontolnya.
“War, kamu pinter banget sih”, dia memuji.
Cukup lama aku mengemut kontolnya. Sambil mengeluar masukkan di mulutku, kontolnya kuisep kuat². Dia merem melek keenakan. Kemudian aku ditelentangkan dan dia segera menindihku. Aku sudah mengangkangkan pahaku lebar². Dia menggesek²kan kepala kontolnya di bibir Memekku, lalu dienjotkan masuk,
“Wish , enak”, erangku.
Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk pelan² sampai akhirnya blees, kontolnya nancep semua di Memekku.

“War, Memekmu sempit banget, padahal barusan kemasukan kontol berkali²ya”, katanya.
“Tapi enak kan, abis kontol kamu gede dan panjang sampe Memek Mawar kerasa sempit”, jawabku terengah.
Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat, bibirku diciumnya.
“Enak Wish, aah”, erangku keenakan.
enjotannya makin cepat dan keras, pinggulku sampe bergetar karenanya. Terasa Memekku mulai berkedut²,
“Wish lebih cepet dong, enak banget, Mawar udah mau nyampe”, erangku.
“Cepet banget War, aku belum apa²?, jawabnya.
“Abisnya kontol kamu enak banget sih gesekannya”, jawabku lagi.
enjotannya makin keras, setiap ditekan masuk amblesnya dalem banget rasanya. Itu menambah nikmat buat aku
“Terus Wish , enak”. Toketku diremas² sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk.
“Terus Wish , lebih cepat, aah, enak Wish, jangan brenti, aakh…” akhirnya aku mengejang, aku nyampe nikmat banget rasanya.
Padahal dengan Mas Barno, aku udah nyampe ² kali, nyampe kali ini masih terasa nikmat banget. Aku memeluk pinggangnya dengan kakiku, sehingga rasanya makin dalem kontolnya nancep. Memekku kudenyut²kan meremas kontolnya sehingga dia melenguh
“Enak War, empotan Memek kamu hebat banget, aku udah mau ngecret, terus diempot War”, erangnyasambil terus mengenjot Memekku.Akhirnya bentengnya jebol juga. Pejunya ngecret didalam Memekku, banyak banget kerasa nyemburnya “War, aakh, aku ngecret War, nikmatnya Memek kamu”, erangnya. Dia menelungkup diatas badanku, bibirku diciumnya. “Trima kasih ya War, kamu bikin aku nikmat banget”. Setelah kontolnya mengecil, dicabutnya dari Memekku dan dia berbaring disebelahku. Aku lemes banget walaupun nikmat sekali. Tanpa terasa aku tertidur disebelahnya.
Aku terbangun karena merasa ada jilatan di Memekku, ternyata Mas Barno yang masih pengen ngentotin aku lagi. kulihat kontolnya sudah ngaceng lagi. Memekku dijilatinya dengan penuh napsu. Pahaku diangkatnya keatas supaya Memekku makin terbuka.
“Mas , nikmat banget mas jilatannya”, erangku.
Ngantukku sudah hilang karena rasa nikmat itu. Aku meremas² toketku sendiri untuk menambah nikmatnya jilatan di Memekku. Pentilku kuplintir² juga. Kemudian memek ku diisep²nya sambil sesekali menjilati Memekku, menyebabkan Memekku sudah banjir lagi. Aku menggelepar² ketika itilku diemutnya. Cukup lama memek ku diemutnya sampai akhirnya kakiku dikangkangkan.

“Mas, masukin dong Mas , Mawar udah pengen dientot”, rengekku. Dia langsung menindih tubuhku, kontolnya diarahkan ke Memekku. Begitu kepala kontolnya menerobos masuk,
“Yang dalem Mas , masukin aja semuanya sekaligus, ayo dong Mas “, rengekku karena napsuku yang sudah muncak.
Dia langsung mengenjotkan kontolnya dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancap semuanya diMemekku. Kakiku segera melingkari pinggangnya sehingga kontolnya terasa masuk lebih dalem lagi.
“Ayo Mas , dienjot dong”, rengekku lagi.
Dia mulai mengenjot Memekku dengan cepat dan keras, uuh nikmat banget rasanya. enjotannya makin cepat dan keras, ini membuat aku menggeliat² saking nikmatnya

“Mas , enak Mas , terus Mas , Mawar udah mau nyampe rasanya”, erangku. Dia tidak menjawab malah mempercepat lagi enjotan kontolnya. Toketku diremas²nya, sampe akhirnya aku mengejang lagi,
“Mas enak, Mawar nyampe Mas , aah”, erangku lemes.
Kakiku yang tadinya melingkari pinggangnya aku turunkan ke ranjang. Dia tidak memperdulikan keadaanku, kontolnya terus saja dienjotkan keluar masuk dengan cepat, napasnya sudah mendengus². Memekku kudenyut²kan meremas kontolnya. Dia meringis keenakan.
“War, terus diempot War, nikmat banget rasanya. Terus empotannya biar Mas bisa ngecret War”, pintanya.
Sementara itu enjotan kontolnya masih terus gencar meroWish Memekku. Toketku kembali diremas²nya, pentilnya diplintir²nya.
“Mas , Mawar kepengin ngerasain lagi disemprot peju Mas “, kataku.
Terus saja kontolnya dienjotkan keluar masuk Memekku dengan cepat dan keras, sampai akhirnya…

“War, aku mau ngecret War, aah”, erangnya dan terasa semburan pejunya mengisi bagian terdalam Memekku. Nikmat banget rasanya disemprot peju anget. Dia ambruk dan memelukku erat²,
“War, nikmat banget deh ngentot ama kamu”, katanya.
Setelah beristirahat sebentar, aku segera membersihkan diri dan berpakaian. Kami kembali ke Jakarta. Diperjalanan pulang aku hanya terkapar saja dikursi mobil. Lemes banget abis dien tot ² cowok berkali².

“Mas, jangan lupa orbitin Mawar ya”, kataku.
“Jangan kawatir, selama Mas masih bisa ngerasain empotan Memek kamu, pasti kamu melejit keatas deh. Bener gak Wish”, jawabnya.

Komentar